31 March 2009

Weekend di Jogja Part 2

Sabtu siang di Jogja, cuaca hujan deras.

Setelah puas menikmati Candi Borobudur, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Parangtritis yang lokasinya di sebelah selatan kota Jogja. Mobil melaju dengan perlahan menuju Parangtritis, karena hujan deras, pandangan ke depan agak sulit terlihat. Pilot dan co-pilot sibuk berbincang2 ringan dengan rince mengenai banyak hal mulai dari gempa sampai pemilu. krucil-
krucil yang duduk di belakang tidur kelelahan selama beberapa menit….

Setiba di belokan menuju Parangtritis, kami sepakat untuk berganti haluan menuju Pantai Depok. Perut kita semua sudah melilit kelaperan dan kata rince plus info dari ivans (temen internet baru di jogja via blogging yang juga anak soroako) Pantai Depok terkenal dengan pasar ikan segar yang murah meriah. Selama menuju pantai depok dalam kepalaku sudah terbayang ikan bakar dan sambel kecap dan cumi2 goreng…nyaaaam. Saat itu pukul 17.00 sore hari. Dan hujan masih derasssss.

Pasar ikan Pantai Depok ternyata persis sama dengan Muara Angke Jakarta. Sistemnya, kita beli ikan dan kawan2 di pasar kemudian kita di antar ke warung yang direferensiin sama si tukang ikan untuk dimasak/dibakar/digoreng.

Yang menawar: Tante Upin (jagoan kandang pasar ciputat)
Yang makan: kita semuah
Yang mbayar: ince dan rince
Tukang moto: ncib
Penonton: ibu2 pasar ikan yang penasaran

Wehehehehehhehehehehhe

Menu kita sore itu:

Nasi putih satu bakul
Ikan kakap bakar
Ikan bawal bakar
Cumi goreng tepung
Cumi tumis kecap
Udang bakar
Kerang rebus
Sambel kecap
Sambel terasi
jeruk panas / coffemix / teh tawar hangat / teh manis

Dalam waktu setengah jam, bakar2an dan goreng2an ikan dkk itu ludes amblas berpindah tempat ke perut kita masing-masing. Ga tau karena lapar atau memang menu nya yang enak banget. Sampe kepikiran kepengen bawa pulang. :D

Yang lucu waktu tante upin nawar, kita2 ngeliat ada satu kardus stereofoam dengan stiker mandala air, dan tulisan nya begini:

To: JOG (jogja)
From: BPN (Balikpapan)
Nett: xxx Kg
Dan ada tulisan besar: KEPITING PAK HAJI X.

Langsung ilfil baca tulisan gitu. Jauh2 kita berkunjung ke pantai depok, disuguhi kepiting Kalimantan! Cappeee deeeeeh… wakakakakkaka. Setelah bisik2 dengan krucil, kita sepakat ga jadi membeli kepiting. Ngapain to makan kepiting Kalimantan di Jogjakarta. Pasti jatuhnya mahal. Jangan2 ada ikang Sulawesi juga disini… hehehe

Tuntas blas makan ikan dkk, cuaca masih hujan rintik2 sangat tidak mendukung kita untuk wisata pantai. Jeuh bete. Akhernya maghrib kita memutuskan untuk kembali ke jogja. Rince sudah ditelpon sama mas’e. ditanya kapan pulang. Penganten beru huhuiiii. Ada yang kangen tuuuuu…

Kring kring, telpon rince berbunyi.

Rince: halo… ihihihihi, mas’e dimana? … o iya to… sudah selesai to… kerja lagi deh… ngenet… ato entri data gitu. Aku sudah mau pulang kok. On the way ke jogja. Wes lewat bantul.… ooo… hihihihi…. Yo wes mas… tunggu ya… di mana? Oya… di kampus… y owes… iki wes blab la blab la…..(asli cepet banget ngomong jowonya. Gw ga ngerti lanjutannya apa)

Kita ngikik2 denger rince ngobrol ma suami nya via telepon. Tersipu2 nya lucu banget. Bikin gemes.

Sampe di jogja wes gelap… kita berenti sebentar di kampus X, bertemu sebentar dengan suami rince. Minta maap ke suami sudah menculik rince dari pagi. Persis di seberang aq liat wisma Kagaxx. Wisma yang pernah aq inepin bulan mei 08 tahun lalu waktu membawa tour ziarah gua maria ibu2 WK ranting CIjerah Bandung. Wisma murah yang bagus. Bersih, ada ac plus sewa sepeda gratisan. Highly recommended wisma for you and your guests.

Dalam perjalanan pulang, yang dipandu oleh rince dan suami pake motor (karena kita masih tetep ga ngerti jalan jogja walo sudah dijelaskan berkali-kali), kita mampir ke ambarawa plaza… ooops salah lagi… yang bener adalah AMBARUKMO PLAZA… salah mulu deh nyebutin plaza satu ini.

Sesampai di rumah widia, ngobrol2 sebentar cerita masa lalu, mandi, kemudian tidur. Asli pengalaman satu hari ini benar2 melelahkan. Besok plan for parangtritis (again dong, kan hari ini ga jadi liat laut) and malioboro shopping tour.

End of part two

24 March 2009

Pemilu 2009, Pilih siapa

Kira-kira sekitar 2 minggu lagi tepatnya tanggal 9 April 09, negara kita akan mengadakan Pemilu Legislatif, yang artinya kita sebagai masyarakat luas berhak menggunakan hak pilih untuk memilih calon2 representative dari berbagai partai yang ada untuk masuk ke Dewan Pimpinan Rakyat, a.k.a. DPR.

Untuk bangsa kita, hal ini adalah agenda besar, sebuah hajatan raya, sebuah pesta yang akan menentukan jalan hidupnya negara.

Nah, bagaimana untuk kita sendiri sebagai masyarakat umum, yang notabene sebenarnya lebih tidak mengerti bidang politik dan memilih untuk tidak neko neko alias tidak begitu paham jadi lebih memilih diam dan tidak melakukan tindakan apa-apa.

Kita yang katanya memiliki hak pilih harus menggunakannya dengan benarrrrr. Atau kalau dari sisi saya sebagai masyarakan goblok yang tidak paham apa-apa, sebagai warga negara yang baik, saya diwajibkan (bukan lagi berhak) untuk memilih salah satu partai tergantung aspirasi diri pribadi. Pada hari-H kami sekeluarga wajib datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) begitu kata pak RT yang berkunjung ke rumah kami kemarin.

Yang saya bingungkan adalah siapa yang saya pilih, partai apa yang saya usung dan bagaimana cara memilih yang baik... centang centang itu maksudnya apa ya? Dan kenapa saya harus memilih sementara mengerti politik pun tidak. Aspirasi saya secara pribadi pun tidak ada, atau bisa dikatakan tidak penting.

Sampai detik ini tidak ada satu partai atau calon pun yang nyantol di kepala dan bersinar-sinar bagai cahaya mentari (duh bahasanya ^^). Belum ada satu pun partai atau calon yang dengan sekali lihat bisa saya katakan, Inilah dia orangnya yang bisa membawa perubahan bagi Indonesia.


Weekend di Jogja Part 1

the trio


Dimulai dari rencana 3 sobat karib yang ingin liburan backpacker tapi selalu tertunda karena pekerjaan. Dan kebetulan pada hari jumat-sabtu-minggu ini semua pada bisa. Maka kita semua brrrr-angkat ke jogja hari jumat malam. Aq n suami berangkat dari bandung. Tante iin, tante upin & ncib dari jakarta. Total backpacker 5 orang.

Hari Jumat malam, aq dan suami naik angkot ke stasiun Kebun Kawung, rencana go show beli tiket ke jogja. Sebenarnya sih dia emoh... karena tau bakal cape wisata backpacking kayak begini. Tapi demi istri tercinta, (katanya hehehehe) berangkatlah dia.

Maka dengan satu ransel besar isi baju dan perlengkapan sana sini kami berangkat ke jogja. Kereta yang kami naiki adalah kereta api Lodaya bisnis jurusan Bandung-Solo (via Jogja) dengan harga tiket rp. 110.000/orang.

Karena go show, kita ga bisa memilih tempat duduk. Jadi kita duduk dekat WC dan menghadap terbalik... teman seperjalanan kami adalah pasangan muda mudi yang sepertinya baru menikah. Mereka benar-benar mesra... mungkin mereka pikir kita berdua tertidur, jadi mereka braksi grepe-grepean pengang sana pegang sini selama perjalanan malam itu... dasar mataku sipit... jadi aja mereka ga sadar kalo ada yang mintipin aksi mereka berdua... hahahahahhaha.

Tepat jam setengah lima pagi keesokan harinya. Hari sabtu, kami sampai di stasiun tugu. Suamiku begitu turun dari kereta, langsung mlongsoor ke arah kursi tunggu dan menghempaskan badannya mengambil jatah 4 row kursi dan tidurrr lagi. Ckckckc.

tidur di stasiun


Kereta dari Jakarta belum kunjung tiba. Aq sibuk menelpon iin / tante upin / ncib tapi ga ada jawaban. Akhirnya aq bertanya ke bagian informasi soal kereta mereka...

“sepertinya KA Senja dari Jakarta jurusan Solo Balapan masih lama, Bu. Mereka saat ini masih di area Purwokerto....” kata petugas informasi. Matanya meraaah kayak kurang tidur.

Artinya masih sekitar 3 jam lagi baru sampai Jogja. Karena masih lama. Dan saat itu juga masih sekitar jam 5 pagi... Aq segera call sobat lamaku di jogja = WIDIA (temen dari SOROAKO juga, tetangga sebelah rumah, temen tk-sd-smp). Karena rencana kami semua akan numpang bobo di rumah dia, memberitahu bahwa aq dan suami sudah tiba/ soal Anak2 dari jakarta kita pikirkan nanti aja. Hehehehhehe.

Satyo dan Widia sudah menunggu di parkiran. Kita dijemput pake xenia bow. Dari tahun 94 baru kali ini aq ketemu lagi sama satyo (adeknya widia). Duh udah dewasa banget deh anaknya. Lalaki guanteng. Jejaka tulen. Wekekekeke. Dulu tuh seingetku masih cungkring2 lucu gitu temenan sama adekku si donna. Karena rumah sebelahan. Kita suka main bareng dan manjatin pohon mangga nya mereka... “tante tanteeee... minta mangganya dwooongggg” gitu biasanya kalo sudah sore habis pulang sekolah.

Sampai di rumah Widia. Aq terseponah... rumahnya guedheeee dan lokasinya strategis abis. Deket amplaz (ambarukmo plaza... sori guys. Waktu subuh2 itu gw masih agak2 eror... jadi aja sms nya ngaco... ambarukmo jadi ambasador plaza. Wawkwakwak) dan kemana2 tinggal jalan kaki. Aq yakin kalo dijadiin kost-kostan pasti laku bangetz. Hehehehhe.

Jam 6 pagi aq telpon krucil dari jakarta.
“halo lagi dimana ini?”
“ga tauuuuuuu” kata iin. “Kutoarjo kali...” lanjutnya
“kalo sudah sampe WETAN call gw yah. Biar ntar dijempuuut” kataku
“okeh” kata iin

Aq tutup telponnya tanpa menyadari barusan salah ucap... seharusnya WATES bukan WETAN... dasar ngaco hahahahah. Dan karena aq ngaco... kru jakarta bener2 dibuat bingung mencari stasiun WETAN... bukannya WATES.

Jam 7 pagi aq ditelpon sama krucil2 itu.
“tes, lokomotif kita rusak. Dari tadi masih di kutoarjo. Ga gerak2.
“lho jadi tante sampe jogja kira2 jam berapa?” tanyaku
“apa bagusnya kita turun kereta aja ya... orang2 sudah pada turun tuh” usul tante iin.

Widia yang mendengar percakapan ku langsung bilang jangan. Sebaiknya tunggu di kereta aja. Depo dari situ dekat. Jadi paling menunggu 15 menit untuk ganti lokomotif dengan yang baru.
“tunggu lokomotif baru aja tante... jangan turun yah.” Kataku.

Ahirnya jam 10.00 pagi sampai juga mereka di Jogja. Aq yang udah merem merem ga jelas dari tadi dan suami yang mendengkur dengan enyaknya di kasur akhirnya menjemput 3 krucil yang sudah bete kena kepul asep rokok di kereta hasil perbuatan bapak2 mukabadaktakpedulisekitaryangtampangnyasuperjeyuek.

Mereka cerita kalo di dalem kereta bapak2 nyebelin itu ngepul kretek sam*** yang asli bau banget dan dia ga peduli samping kiri kanannya yang udah pada tutup idung. Ada yang tutup idung pake jilbab, tisu, handuk, lengan baju, dan ada juga yang sampe kipas2 depan dia... tapi teteeeep ngepul. Analisa pendidikan si Bapak: ga lulus SD dan nilai moral di raport ‘kurang’.

Di stasiun kita dapat kejutan... ada RINA dengan jilbab bunga2 nya lucuuu banget... seperti hatinya kali yang lagi berbunga2 karena masih manten baru... swegerr banget deh ngeliat dia senyam senyum gitu. Untung ada rina. Kalo ga bisa-bisa kita kesasar di kota jogja.

Setelah kru lengkap semua. Tanpa mandi tanpa gosok gigi (yg dari jakarta lhooo. Yang dari bandung udah sempet mandi di rumah widia) kita TANCAP GAS ke BOROBUDUR. Kita berhasil dapat pinjaman mobil dari Widia.


PILOT: Dolyn (suamiku yang udah sweger karena tidurnya nyenyak).

Co-pilot: tessa (yang ga guna karena panikan tiap liat motor nyalip pasti tereak!!!)

“Banyak motoris di jogja, mbak. Mereka suka seenaknya. Aku termasuk kok hihihihi. Kalau mau belok. Belok dulu baru kasih sen... kalau mau muter, biasanya muter dulu baru liat belakang... jadi harus hati2 bawa mobil” jelas Rina melihat kita-kita yang agak kaget sama tingkah polah motoris JOGJA. Dua kali kita hampir menyerempet motor gundal gandul sepanjang jalan ke borobudur.


krucil tour ke borobudur + driver multitaskin Mr.D

Tak lama. Sampai lah kita di Borobudur. Jarak tempuh hanya 1 jam. Sejak tahun 90. ini yang kedua kali aq ke sana. Borobudur masih tampak megah berdiri. Dan lebih indah karena rapih. Sisa2 gempa bulan Mei 06 kemarin masih terlihat pada bangunan kokoh itu. Ada beberapa retakan pada dinding dan tiang penyangga bangunan terlihat miring. Beberapa rumah buddha tampak ompong... sang buddha tampak tak berlengan dan tanpa kepala.

“waktu gempa itu, tes... kita sampai ga bisa berdiri. Serasa didalam kotak yang dikocok2. mau berdiri susah banget apalagi mau lari.” Jelas widia waktu kutanya soal gempa jogja pagi tadi.



No Cratching = Dilarang Garuk-Garuk (?)



Sekedar info aja teman2: gempa bumi jogja 2 tahun lalu itu tanggal 27 mei 06, sekitar jam 05.55 WIB selama 57 detik. Kekuatannya 5.9 skala richter. Banyak rumah di kawasan bantul yang rusak total akibat kekuatan alam maha dahsyat itu.

“ambruk bruk, mbak.. rumah2 di daerah bantul dan kawasan pantai habis semua“ jelas rina.

Aq dan suami terpisah dari rombongan. Sementara temen2 pada mulai photo session, kami asik bermain tebak2an.


Coba hitung berapa banyak jenis hewan yang muncul pada relic di dinding candi borobudur?



Berapa banyak harem dada terbuka yang ada di dinding borobudur?





Dan satu lagi…

Kenapa rambut buddha pada keriting? Apa semua orang yang suci di jaman itu berambut keriting?



What Buddha might see in his place




Hem?

Ga lama di borobudur, langit tiba2 berubah gelap. SMS dari widia memberi tahu kalau jogja hujan derasss banget siang itu. Waduh, aq jadi khawatir gimana dengan parangtritis, hujan juga kah? Masih bisa dikunjungi kan.

Aq segera menelpon krucil2, hujan sudah mulai rintik2. kita harus segera berangkat… duh perutku agak laperr. Pas lihat jam, 13.30 WIB… jelas lapar lah. Hihihihi.

Selama perjalanan ke parangtritis krucil pada tidurrr semua. Chuape banget sepertinya. Aq kok ga berasa cape ya. Semangat masih tinggi.
Lampu lalu lintas di Jogja keren banget. Ada detiknya persis seperti di bilangan segitiga emas jakarta (Sudirman-Kuningan-Thamrin). Biar di pinggiran kota atau di tengah kota lampu merah nya pakai detik. Biayanya kan ga sedikit huebaat deh gubernur jogja… siapa lagi doong Sri Sultan..



end of part one








19 March 2009

kopaja story

postingan lama yang di retouch....


June 19th, 2007 by dear-tessa
Apa ada yang pernah naik bis di jakarta?
Bayangkan sebuah bis kopaja berjalan lambat
di kemacetan Jakarta yang penuh debu

Dan kita duduk di salah satu kursinya

‘Kalau kondisi biasa, Neng’ kata keneknya
‘Paling nyampe setengah jam,
tapi karena macet
yaa mentok gini dua jam’ sambil menghela nafas
Apa yang bisa kita lakukan kalau macet seperti ini?

Banyak
Anak muda di depan sedang asik membaca sebuah buku.
Seperti buku teenlit?
Mbak di samping asik ngobrol dengan temannya via HP
Om di pinggir asik mengepul sambil melihat ke jalan
Ada juga yang bengong
Tapi yang paling menarik adik di sebelah ini
Dia tidur!!
Badannya oleng ke kiri dan ke kanan
Menunduk dan mengangguk-angguk pelan
Kepalanya tanpa irama mengikuti arah setir sang sopir
Tangannya terjuntai menyapu lantai
Ditariknya kembali ke pangkuan saat bis mendadak mengerem
Lalu terjatuh lagi
Dan diangkat kembali
Aduh, awas jatuh dek…

my mother in law swims like a fish

ini dari blog ku di friendster...
just wanna show how great to have a super swimmer mother in law:

August 19th, 2008

Suasana pagi di Pekanbaru
Kicauan burung (yg katanya burung layanglayang) masih ramai terdengar.
Matahari masih malu malu keluar dari ufuk timur.
Dua wanita beda generasi berjalan menuju kolam renang.
Sampai di kolam renang,

sang ibu mertua segera nyebur.

Lihatlah dia, sobat.
Berenang bagai ikan dengan sangat cepat.
Kolam seukuran olimpiade langsung bertekuk lutut
di hadapan sang ibu mertua.
Dengan gaya kodok,
dia melaju sangat cepat.
Dengan gaya bebas,
dia juga melaju sangaaat cephaaat.
Dengan gaya punggung,
o mi gosh,
dia juga mampu melaju dengan sangat cepat….

Kalau gaya kupu2 dia belum bisa katanya.
hihihihi.

Aq mengikuti dari belakang.
pagi yang indah,
pagi yang cerah.
asik banget punya ibu mertua yg jago renang…


17 March 2009

Partai Imajiner: PETJI

August 21st, 2008

Gw mau bikin partai ah
biar bisa masuk dpr
biar dapat kucuran dana BI setiap kali
biar ga pusing mikirin masa pensiun

Partai PETJI = Partai Etnis Tionghoa Jelita Indonesia

gimana namanya oke juga kan?
syarat masuk ya sesuai namanya,
harus etnis tionghoa,
dan harus jelita

Bener-bener deh negara ini ancur banget.
sudah lumrah katanya.
dari tahun 70.
tau gitu kenapa gw ga ngejar jadi anggota dpr dari dulu ya.
mikirnya dulu mau jadi polisi lah, dokter lah, presiden lah.
tapi ga pernah mikir soal jadi anggota dpr.

kesian bener negara kita ini.

yang jelas dari kita sendiri,
not going to be like them.
biarin aja mereka mikirin duit sampe gendut.
kita di bawah sini lebih baik mikirin hati yg hidup daripada duit.

Hidup kaum bawah,
hidup kaum sederhana,
hidup kaum tionghoa yang nasionalis.

garuda dan angka 17 agustus

grup asppi bandung hari sabtu kemarin berangkat beramai2 ke Jakarta.
Ada miting project konsorsium gitu lohh... ^^

nah dalam perjalanan pulang, yang cewe2 pada cerita ngalor ngidul...
dari ikan cupang piaraan sampai sapi perah...
dari tingkah polah klien A sampai klien Z
juga mengenai pemilu yang akan datang

lalu tiba2 bayangan burung garuda terbersit di kepala,
dan berikut adalah cuplikan obrolan kami di mobil:

t: ceu... Garuda kan simbol dari tanggal kemerdekaan yah. terus yang tujuh belas itu apanya garuda?

teh L: tujuh belas ... eh... apa nya ya? yang mana nya Garuda ya.... ** mikir lama **

teh L: o iya... sayapnya Garuda!

t: ooo. trus kalau bulan delapannya?

teh L: ekorrrrr

t: kalau 1945?? bulu badannya ya? sebanyak seribu sembilan ratus empat puluh lima lembar bulu gitu?

t: sama itu.... kok kepalanya ga madep depan... malah madep kanan... ada tahi lalat yah sisi kiri si garuda?

Teh L sepertinya mulai curiga temen yang duduk di sebelahnya itu belajar PMP di belahan ujung dunia antah berantah??!!

16 March 2009

Joke: Super-Man

Pagi ini, kami sarapan sambil nonton dividi superman kartun...

t: huny, untung ya superman itu ga nyata
d: kenapa emangnya?

t: kalau beneran dia ada di indo, ... tiap dia berantem, kasian infrastruktur kita. bisa-bisa pemerintah bokek perbaiki jalan dan tiang listrik terus2an.
d: hem, oya betul...

d: eh btw kalo dia di indo namanya bukan superman dong
t: apa namanya?

d: super-indo. wakakkakakakakaka
t: wakakakakkakakka

PLAN: Bandung - Jogja Backpacking

To: Geng Jilbab

tour plan:
Bandung - Jogja 4 day 1 night
Backpacking Style
estimated pax: 5 pax
periode: 20-23 Mar 09

Itinerary Tour:

Day 1
- 20.00 WIB meet at bandung / Jakarta train station ready to departure

Day 2
- ETA 07.00 WIB at Jogja Train Station
- meet & greet by local tour guide (temen SD Tessa), car rental is available
- direct to Pantai Parangtritis
- lunch at local restaurant
- Arival at Pantai Parangtritis and free program untill sunset
- 18.00 dinner at local restaurant
- 19.00 back to Jogja
- 21.00 transfer to local hostel (rumah temen SD Tessa)

Day 3
- Breakfast indomi (masak dewe)
- 07.00 depart to Borobudur temple
- Lunch at local restaurant
- Shopping tour at malioboro & bringharjo
- transfer out to train station
- back to Bandung / Jakarta by train
- end program

Gimane?